15 Tempat Paling Horor di Dunia! Ingin Berkunjung Kesana?!

Sudah tau?! Inilah 15 Tempat Paling Seram Sedunia! Pernah mengunjunginya atau ingin berlibur kesana?



1. Pemakaman Yahudi Tua di Praha, Republik Ceko




Pemakaman Tua Yahudi (Starý Židovský Hřbitov) adalah salah satu yang tertua dari jenisnya di Eropa. Berjalanlah di antara ribuan batu nisan sambil mencoba memahami budaya pemakaman Yahudi. Kunjungi makam Avigdor Kara, kuburan tertua yang tersisa di kompleks pemakaman ini, atau Rabbi Löew, orang paling terkenal yang dimakamkan di sini.

Digunakan selama lebih dari 300 tahun hingga 1787, pemakaman ini dipenuhi dengan kuburan dari semua warga Yahudi Praha pada masa itu. Karena agama Yahudi melarang pembongkaran makam, dan saat itu tempat ini adalah pemakaman Yahudi satu-satunya, maka kuburan tumpang-tindih satu di atas lainnya. Di beberapa tempat, kuburan bertumpuk hingga 12 jasad, yang menjelaskan mengapa di kumpulan 12.000 nisan itu banyak di antaranya yang berjubel.

Masuki kompleks ini melalui Sinagoge Pinkas, tempat Anda akan menemukan memorial bagi warga setempat korban holokaus. Ini adalah monumen memilukan yang menunjukkan penderitaan berkepanjangan yang dialami masyarakat Yahudi Praha.

Luangkan waktu untuk merenungi banyaknya jiwa yang hilang sambil berjalan di antara pohon-pohon yang rimbun. Di sekitar makam pemimpin spiritual abad ke-15 Rabbi Löew ben Bezalel Anda mungkin menemukan sobekan kertas kecil berisi pengharapan para peziarah. Mereka meyakini sang Rabbi dapat membantu mewujudkan mimpi mereka.

Pemakaman Yahudi berada di dalam Jewish Quarter. Anda bisa mencapainya dengan trem atau metro, dan dari perhentian Anda cukup sejenak berjalan kaki. Kompleks makam tutup setiap Sabtu dan pada hari-hari libur Yahudi. Untuk menghindari antrean tiket ke pemakaman dan atraksi lainnya di Jewish Quarter, beli beberapa tiket Museum Yahudi sekaligus dengan harga diskon di Sinagoge Maisel di dekat situ.

2. Pulau Boneka di Meksiko




Dipenuhi dengan boneka yang tergantung di pepohonan dengan kepala yang terpenggal, bagian tubuh yang terlepas, wajah tanpa mata yang menatap kosong serta baju yang lusuh. Pulau Boneka yang terletak di Meksiko ini menjadi wahana wisata mengerikan dan menguji nyali siapa pun yang berkunjung.

Pulau ini terletak di pedalaman Xochimilco Kanal, 17 mil dari kota Meksiko, tepatnya di sebelah selatan Mexico City. Warga setempat menjuluki pulau ini dengan sebutan La Ilsa De Las Munecas yang berarti Pulau Boneka.

Pulau ini dijaga oleh lelaki bernama Don Julian Santana Barrera yang lahir di La Asuncion, Mexico. Don Julian pindah ke pulau itu pada tahun 1950. Lalu, di tahun itu terjadi tragedi, tiga gadis kecil bermain, namun satu diantaranya tenggelamnya di danau. Don Julian tak sempat menyelamatkan nyawa gadis kecil tersebut.

Don Julian yang baru beberapa hari tinggal di pulau itu mengaku bahwa ia sering diganggu oleh arwah gadis kecil itu. Ia mendengar gadis kecil itu tertawa, bernyanyi, dan sesekali memanggil namanya, bahkan gadis itu juga kerap menampakkan diri pada Don entah itu di atas air, pohon, atau melayang di atas gubuknya

Akibat seringnya diganggu, Don mulai stres dan ketakutan. Kemudian ia mencari cara agar menenangkan arwah gadis kecil itu, pertama ia menggantungkan boneka di atas pohon dengan tujuan agar arwah gadis kecil itu bisa tenang dan tidak menganggunya lagi. Namun usahanya tidak membuahkan hasil, arwah itu tetap mengganggu Don. Semakin hari Don semakin terobsesi untuk menenangkan arwah gadis kecil itu, ia mulai mengumpulkan semua boneka dari tempat sampah, jalanan maupun yang hanyut di danau untuk dibawa kerumahnya. Setiap hari ia menggantungkan boneka atau meletakkannya di tanah untuk membawa perdamaian kepada arwah gadis itu, Don percaya boneka itu akan menjadi mainan sang arwah di malam hari.

Hingga tanpa sadar, ia telah berhasil mengumpulkan ribuan boneka dan menggantungkannya secara acak serta terpisah di pepohonan yang banyak tumbuh di sekitar pulau boneka tersebut. Boneka-boneka tersebut dikumpulkan dalam kurun waktu kurang lebih 50 tahun.

Pada suatu hari, keponakannya yang bernama Anastasio Santana mengunjungi Don Julian. Saat bertemu, keduanya memutuskan untuk memancing dan berbincang sekitar jam 10 pagi di sekitar danau yang terdapat di pulau tersebut. Saat memancing, Don Julian mengatakan kepada keponakannya, bahwa ada gadis kecil yang terus memanggilnya dan berusaha mengajaknya pergi berenang serta menyelam kedalam danau yang berada didekat gubuknya. Karena Anastasio tak mendengarkan suara apapun, ia lantas pamit kepada sang paman untuk pergi membeli sesuatu. Namun saat ia kembali, sekitar pukul 12 siang, ia menemukan sang paman dengan kondisi yang sudah tidak bernyawa. Peristiwa ini terjadi di tahun 2001.

Menurut keterangan dari masyarakat, tempat dimana Don Julian ditemukan tewas berada persis di lokasi yang sama saat gadis kecil tersebut ditemukan tenggelam dan mengambang di danau. Don Julian dimakamkan di Pulau Boneka, hingga kini keluarganya terus menjaga Pulau Boneka.

Setelah peristiwa tersebut, Pulau Boneka menjadi fenomenal dan terkenal hingga ke seluruh dunia. Bahkan sering dikunjungi oleh beberapa wisatawan, baik lokal maupun wisatawan asing. Banyak turis yang datang ke sana untuk melihat langsung, sekaligus membawa boneka demi menenangkan hati arwah sang gadis cilik. Pulau ini juga dinyatakan sebagai bagian dari Warisan Budaya Dunia UNESCO di tahun 1987.

3. Pulau Hashima di Jepang




Pulau Hashima terletak di dekat Nagasaki, pulau berbentuk seperti kapal perang ini pernah dihuni puluhan ribu pria sebagai pekerja tambang pada masa lalu. Oleh karena itu pulau yang dipercaya angker ini memiliki nama lain, yaitu Gunkajima yang berarti pulau kapal perang.

Pada awalnya pulau ini berfungsi sebagai fasilitas penambangan batubara, yang juga dihuni oleh para penambang dan keluarga mereka. Kemudian, perubahan industri terjadi dan Pulau Hashima akhirnya ditinggalkan.

Pada tahun 1890 Pulau Hashima dibeli oleh Mitsubishi sebagai lokasi penggalian batubara. Pulau kecil ini dihuni oleh lebih dari 5.000 pekerja dan penduduk. Hal ini menjadikan Pulau Hashima pernah diklaim sebagai tempat yang paling padat penduduknya di Bumi. Bahkan, kepadatannya hamper 10 kali dari kota Tokyo.

Gelombang raksasa yang mengelilingi pulau ini menjadikan suasana semakin menyeramkan. Apakah benar Pulau Hashima berhantu? Terlepas dari kepercayaan masing-masing orang, pulau ini memiliki sejarah pekerja yang bekerja dengan kondisi ekstrim dan banyak menewaskan pekerjanya. Beberapa orang dipaksa bekerja sebagai buruh untuk kegiatan pertambangan batu bara. Selama Perang Dunia II, banyak orang Cina dan Korea dipaksa menjadi pekerja di lokasi ini. Itu adalah kegiatan yang berbahaya, dan dikatakan bahwa banyak yang kehilangan nyawa mereka.

Setelah Mitsubishi resmi menutup Pulau Hashima dan mengosongkan dari warga yang tinggal, pulau ini sekarang telah runtuh. Namun, sejak tahun 2009, Pulai Hashima dibuka kembali untuk tujuan pariwisata, bahkan tempat syuting film. Pulau ini memiliki sekolah, teater, dan fasilitas lainnya. Barang-barang milik penduduk masih berbaring di sana, beberapa masih tertinggal televisi, buku, dan lain-lain. Untuk mengunjungi Pulau Hashima lebih baik pada musim dingin karena lebih kondusif untuk mencapai pulau ini. 

Tentu saja, pengunjung tidak diperbolehkan untuk menjelajah sendiri, karena keadaan bangunan berada dalam kondisi yang sangat berbahaya. Pengunjung diperbolehkan untuk menyaksikan pemandangan melalui pagar. Singkatnya, disarankan untuk mengunjungi pulau ini bila kondisi cuaca memungkinkan. Bagi wisatawan menyukai sejarah dan berjiwa petualang, tempat ini pasti patut dikunjungi.

4. Kapel Tulang di Portugal




Di kota Évora, Portugal, 140 km dari Lisbon terdapat sebuah kapel yang bangunannya disusun oleh deretan 5000 tengkorak manusia dan berbagai macam tulang belulang manusia lainnya. Kapel ini merupakan bagian dari kompleks Igreja de Sao Francisco. Tak ayal jika sebutannya adalah “Capela dos Ossos” atau Kapel Tulang.

Kapel mengerikan ini dibangun sekitar abad ke 15 dan 16 dengan gaya arsitektur Gothic oleh tiga orang biarawan Fransiskan. Pada saat konstruksi Kapel Tulang, dua pemakaman Fransiskan di kota itu meluap dan jenazahnya harus digali untuk menciptakan lebih banyak tempat. Saat itulah tiga biarawan tersebut berpikir untuk membuat kapel dengan tulang dan tengkorak yang berfungsi sebagai hiasan untuk dinding, kolom, lengkungan, dan kubah. Selain itu, fragmen tulang, diputuskan untuk membentuk bagian dari mortar. Diperkirakan setidaknya 5.000 mayat digunakan dalam konstruksi.

Sepintas dan berlalu saja seolah ada kesewenangan dan arogansi dalam perlakuan tulang belulang manusia tersebut. Namun, disebutkan bahwa salah satu alasan yang mengembangkan gagasan ketiga biarawan tersebut adalah untuk mengikutsertakan saudara – saudara mereka dalam keheningan kontemplasi spiritualitas gereja. Para biarawan, juga prihatin dengan nilai-nilai moralitas masyarakat pada saat itu, sehingga berpikir lebih baik untuk menampilkan para jasad tersebut.

Mereka pikir ini akan memberikan Évora, sebuah kota yang terkenal dengan kekayaannya di awal 1600-an, dilengkapi dengan tempat yang sangat berguna untuk merenungkan hal-hal materi dengan kematian yang tak terbantahkan. Hal ini dipertegas oleh pemikiran dalam pesan di atas pintu kapel: “Nós ossos que aqui estamos, pelos vossos esperamos,” atau: “Kami tulang, ada di sini, menunggu Anda.”

Kapel Tulang berukuran panjang 18,7 meter dan lebar 11 meter. Tulang dan tengkorak yang diatur dengan hati-hati menghiasi dinding dan kolomnya. Atapnya dibangun dari bata putih dan dihiasi motif berbeda yang terkait dengan kematian. Lengkungan yang membingkai jendela-jendela kecil yang ditemukan di dalamnya juga dihiasi dengan tengkorak, dan permainan cahaya dan bayangan memberi ruangan itu penampilan yang benar-benar suram.

Legenda lain yang terkait asal-usul tulang menegaskan bahwa mereka berasal dari malapetaka yang menghancurkan kota Monte Maior. Ceritanya berawal dari bencana yang terjadi saat badai petir menghampiri di daerah yang bernasib malang, menimbulkan petir pada gudang besar yang tersimpan di dalam benteng. Dari sekitar 1.100 rumah di kota tersebut, lebih dari 800 dikatakan telah hancur pada saat itu. Ribuan mayat yang dapat diselamatkan kemudian dimakamkan di sebuah kuburan masal. Namun, setelah 30 tahun, jenazah tersebut diduga digali untuk membangun kapel, sebagai penghormatan kepada para korban.

Portugal bukanlah satu-satunya tempat di mana orang mendapat dorongan untuk membangun dengan tulang belulang. The Capuchin Crypt di Roma adalah kapel abad ke-17 yang dihiasi dengan tulang 3.700 saudara kapusin. Bangunan ini memiliki beberapa ruangan dengan nama seperti “The Crypt of the Pelvises,” dan salah satunya, kerangka berjubah berpose dengan sabit dan timbangan, mewakili kematian dan penilaian.



5. Hutan Aokigahara, Hutan Bunuh Diri di Jepang




Hutan Aokigahara disebut sebagai tempat terseram di dunia, sebagai hutan bunuh diri. Ini cerita salah satu orang yang nyaris mengakhiri hidup di sana. Aokigahara terletak di bagian barat laut Gunung Fuji, sekitar 100 kilometer sebelah barat Tokyo, Jepang. Dengan luas 30 kilometer persegi, hutan tersebut cukup subur akibat curahan lahar yang berasal dari Gunung Fuji ketika gunung tersebut meletus tahun 864.

Mengapa banyak orang yang bunuh diri di hutan Aokigahara? Sebab, hutan ini begitu lebat dan sekali masuk sulit mencari jalan pulang. Serta sejak tahun 1960-an, sudah banyak orang yang bunuh diri di sana.

"Banyak orang telah bunuh diri di Aokigahara, dengan begitu Anda tidak akan mati sendirian. Itu sebabnya, orang-orang mau bunuh diri di sana karena bagaikan ada teman atau orang-orang lain yang mendukungnya," profesor antropologi dari Jepang, Karen Nakamura.

Usut punya usut, Jepang masuk dalam datar negara maju dengan angka bunuh diri tertinggi. Menurut laporan World Health Organization (WHO), ada 15 kasus bunuh diri per 100.000 populasi yang dipecah menjadi 9 untuk wanita dan 21 untuk pria.

Untuk mencegah potensi bunuh diri, pemerintah Jepang mengerahkan petugas patroli dan memasang kamera pengawas. Pemilik toko-toko di sekitar hutan juga bersedia sebagai relawan untuk mencegah bunuh diri. Pemilik sebuah kedai kopi di pintu masuk hutan, misalnya, mengklaim kepada surat kabar Japan Times bahwa dia telah menggagalkan 160 aksi bunuh diri selama 30 tahun dengan mengamati pengunjung yang datang sendirian.

Di beberapa tempat ada penanda dan peringatan berisi informasi konseling anti-bunuh diri. Sejumlah penanda bahkan berisi imbauan kepada pengunjung untuk 'merenungkan anugerah kehidupan sekaligus rasa sakit yang Anda timbulkan untuk keluarga Anda'.
Dengan pepohonan lebat dan hampir tidak ada binatang liar, Aokigahara merupakan tempat sunyi dan mencekam yang dipenuhi bebatuan dengan formasi janggal.

Kabarnya, cerita mistis di sana adalah orang-orang yang mau bunuh diri seolah dipanggil oleh arwah-arwah yang sudah bunuh diri sebelumnya. Percaya tidak percaya!

6. Rumah Sakit Jiwa di Parma, Italia


 

Bangunan yang pernah menjadi rumah sakit jiwa ini telah berubah menjadi instalasi seni seorang seniman Brasil Herbert Baglione. Herbert sempat menangkap kekuatan tertentu dari tempat ini yakni hantu dari mantan pasien yang di siksa di rumah sakit ini.

7. Gereja St. George di Republik Ceko




Umumnya gereja menawarkan kesan damai, kecuali Gereja St George di Republik Ceko. Gereja tersebut dihuni oleh 'penampakan' bertudung putih yang menyeramkan, namun malah menarik banyak wisatawan untuk datang.

Dibangun pada tahun 1352, Gereja St George ditinggalkan oleh jemaatnya pada tahun 1968. Pada tahun tersebut, genteng gereja runtuh saat sedang dilangsungkan upacara pemakaman. Masyarakat setempat pun menganggap hal tersebut sebagai pertanda buruk, sehingga mereka lebih memilih untuk mengadakan misa di luar gereja.

Beberapa dekade berlalu, seorang seniman lokal bernama Jakub Hadrava berkeinginan untuk membangkitkan kembali gereja tersebut seperti sediakala. Berawal dari keprihatinan akan kondisi gereja yang terbengkalai akibat ditinggalkan dan pencurian, Jakub malah menaruh instalasi seni berbentuk orang bertudung putih di dalam gereja. Sekilas, tiap traveler akan dibuat ngeri saat melihat instalasi seni karya Jakub yang malah membuat gereja terlihat jauh lebih menyeramkan. Bagaimana tidak, Jakub membuat banyak penampakan yang ditaruhnya berjajar seperti sedang mengikuti misa.

Menurut Jakub, figur menyeramkan yang dibuatnya merepresentasikan hantu dari orang Jerman yang dulu tinggal di Lukova sebelum Perang Dunia II. Saat itu, mereka selalu datang untuk merayakan misa setiap hari Minggu. Dalam pengerjaan proyeknya tersebut, Jakub juga dibantu oleh masyarakat lokal yang bernama Petr Koukl (59). Menurutnya, karya Jakub merepresentasikan roh dari orang-orang yang dulu sering mengunjungi gereja tersebut.

Namun walau instalasinya begitu menyeramkan, tidak sedikit turis asing yang singgah karena penasaran. Bahkan tidak sedikit yang malah meninggalkan uang secara sukarela untuk digunakan sebagai biaya restorasi gereja.

Apabila uang yang didapat dari para turis cukup, rencananya masyarakat akan merenovasi gereja kuno tersebut. Siapa sangka kalau 'penampakan' karya Jakub malah membuat turis penasaran dan datang ke Gereja St George.

8. The Catacombs, Bangunan Bawah Tanah di Paris




Selain keindahannya, Paris juga memiliki satu situs yang mengerikan, yaitu kompleks pemakaman bawah tanah, The Catacombs. The Catacombs dibangun pada sekitar abad ke-18. Situs ini dibangun karena pada saat itu kuburan umum di Paris sudah penuh. Masyarakat kemudian menggali kembali kuburan-kuburan tersebut dan memindahkannya ke saluran air kuno di bawah tanah kota Paris. 

Di dalamnya, kamu bisa menjumpai 6 juta lebih tengkorak masyarakat Paris yang tersusun rapi di dinding. Pada abad ke-19, tepatnya pada tahun 1874, The Catacombs mulai dibuka sebagai tempat wisata turis. Dan sejak saat itu, banyak juga orang yang tersesat dan meninggal dalam tempat yang berbentuk labirin ini.

Ada ratusan mil terowongan bercabang di dalam The Catacombs yang dibuka untuk umum. Meskipun luas, tempat ini masih memiliki bermil-mil daerah yang belum terpetakan. Sungguh tindakan nekad kalau kamu sampai masuk ke sana tanpa seorang tour guide yang berpengalaman. Sudah banyak orang yang tersesat dan tidak berhasil kembali pulang. Ditambah lagi, di sana tidak ada fasilitas seperti vending machine, telepon umum, kamar mandi dan ATM.

Selama Perang Dunia ke-2, sebagian dari tempat ini digunakan oleh para pasukan perlawanan Paris sebagai tempat persembunyian. Para pasukan Nazi Jerman juga sempat membangun bunker di tempat ini. Selain itu, Raja Charles Ke-10 juga diketahui pernah mengadakan pesta di tempat ini. Situs ini juga adalah saksi dari tindakan orang-orang komunis yang membunuh orang-orang monarkis pada tahun 1871.

Pada tahun 1793, mayat seorang satpam rumah sakit Val-de-Grâce ditemukan tergeletak di dekat pintu keluar Catacombs. Mayat tersebut diketahui bernama Philibert Aspairt. Mayatnya baru ditemukan 11 tahun kemudian setelah ia meninggal. Mayat Philibert kemudian dikuburkan di tempat yang sama persis di tempat ia meninggal di The Catacombs. Sebagai penghormatan, batu nisan Philibert diberi tulisan :

"A LA MEMOIRE DE PHILIBERT ASPAIRT PERDU DANS CETTE CARRIERE LE III NOVEMBRE MDCCXCIII RETROUVE ONZE ANS APRES ET INHUME EN LA MEME PLACE LE XXX AVRIL MDCCCIV"

Yang bila diartikan menjadi :

"Dalam kenangan, Philibert Aspairt. Orang yang tersesat di situs ini pada tanggal 3 November 1793; ditemukan dan dikubur 11 tahun kemudian pada tanggal 30 April 1804."

9. Centralia di Pennsylvania, Amerika Serikat




Kota Centralia di Pennsylvania, Amerika Serikat sudah hampir 60 tahun diabaikan. Yang mengerikan, kota ini menjadi kota hantu karena kebakaran di bawah tanah yang tak kunjung padam. Sekitar 60 tahun lalu, Centralia adalah kota pertambangan batu bara yang dihuni lebih dari 1.000 orang.

Namun, pada tahun 1962 silam, kebakaran besar terjadi di dalam labirin bawah tanah tempat tambang batu bara berada. Kebakaran ini tak terlihat dari permukaan, tetapi masih bertahan hingga sekarang. Karena bencana yang terjadi, pemerintah Amerika Serikat akhirnya memutuskan untuk membeli rumah-rumah yang ada di sana dan merelokasi penduduknya.

Kendati demikian, beberapa penduduk tetap memilih untuk bertahan meski api di bawah tanah tersebut akan terus menyala paling tidak 100 tahun lagi. Centralia sendiri sekarang menjadi kota hantu. Jalanan di sana tak terurus, dan asap kadang muncul dari retakan yang ada di tanah.

Saking panasnya kebakaran yang terjadi di bawah tanah Centralia, seorang warga bernama Tom Larkin bahkan pernah menunjukkan bagaimana dia bisa memasak telur di atas retakan di tanah. Di tahun 2002 silam, U.S. Postal Service akhirnya mencabut kode pos yang berlaku di kota tersebut. Hal ini membuat para warga yang masih memilih bertahan kesusahan.

Selain penduduk Centralia yang jumlahnya segelintir tersebut, kota itu baru akan terasa ramai ketika para turis yang penasaran datang berkunjung. Meski begitu, tak bisa dipungkiri bahwa kota ini sebenarnya tak layak huni. Selain asap yang keluar dari retakan tanah dan beberapa pepohonan yang mati menjadi arang, citra satelit kota ini menunjukkan bahwa nyaris tak ada bangunan tersisa.

Yang miris, pemerintah waktu itu butuh 20 tahun sampai mereka mulai mengevakuasi warga. Centralia terbakar tahun 1962, tapi usaha relokasi baru dilakukan tahun 1980-an. Setelahnya, banyak bangunan di Centralia dirobohkan. Papan peringatan tanda bahaya pun dipasang di dekat area Centralia.

Sementara, salah satu jalan bebas hambatan yang melewati kota tersebut akhirnya ditutup dan terpaksa dialihkan memutari kota. Di sisi lain, warga yang memaksa tinggal melakukannya karena berpikir pemerintah ingin menguasai properti dan tambang batu bara milik Centralia.

Perkara ini bahkan sampai dibawa ke pengadilan. Pada 2013 silam, akhirnya para penduduk Centralia memenangkan hak untuk tetap tinggal di sana sampai meninggal.
Selain penduduk Centralia yang jumlahnya segelintir tersebut, kota itu baru akan terasa ramai ketika para turis yang penasaran datang berkunjung.

10. Bukit Salib di Lithuania




Sekitar 11km di luar kota Siauliai di Lithuania utara, gundukan tanah tua seolah membungkuk akibat beban dari ribuan salib. Saat angin bertiup melintasi ladang di pedesaan Siauliai, terdengar dentingan rosario yang beradu dengan salib logam dan salib kayu, bunyi loncengnya memenuhi udara dan membuat suasana seram.

Gundukan yang dikenal sebagai Bukit Salib itu menyimpan narasi rumit tentang perang dan pemberontakan. Legenda kuno, penampakan misterius serta kemunculan sosok hantu mewarnai bukit tersebut, namun asal usulnya tetap menjadi misteri sampai hari ini. Menurut cerita rakyat, dulu di bukit ini pernah ada gereja. Saat terjadi badai yang mengerikan, kilat menerpa gereja dan badai menguburnya di bawah pasir dan batu bersama dengan semua orang yang masih berada di dalam gereja.

Warga setempat mengatakan bahwa Anda bisa melihat sekilas prosesi hantu-hantu biarawan di kaki bukit saat matahari terbit. Selama ini, berbagai kemunculan ajaib, penampakan orang-orang kudus dan hantu telah menjadi bagian dari sejarah bukit ini. Legenda lain mengatakan bahwa pada awal 1300-an, bukit tersebut berfungsi sebagai platform untuk sebuah kastil kayu yang diawaki oleh raja-raja pagan Samogitia, yang pernah menjadi negara bagian di bekas Grand Duchy of Lithuania.

Pada tahun 1348, benteng tersebut hancur oleh Order of the Brothers of Sword, ksatria-biarawan dari Jerman yang bertugas di Christianisation of Livonia (sekarang Latvia dan Estonia). Banyak yang percaya bahwa orang Samogitia yang selamat dari pertempuran itu menumpuk mayat-mayat rekan mereka yang terbunuh dan menguburnya secara massal, sehingga membentuk gundukan tersebut. Seperti para biarawan, jiwa para pejuang pagan disebut masih menghantui bukit di malam hari.

11. Pemakaman Kabayan Mummies di Filipina



Mumi ini disebut mumi api dan akrab disebut mumi Kabayan atau mumi Ibaloin. Dilasir dari wikipedia, mumi ini ditemukan di sepanjang lereng Gunung Kabayan, bagian utara Filipina.

Para ilmuwan percaya, mumi api merupakan peninggalan suku Ibaloi, yang diperkirakan sudah ada sejak 1200 dan 1500 Masehi di Kabayan, Provinsi Benguet, Filipina. Satu hal yang membuat mumi api ini unik adalah proses mumifikasinya. Proses ini dilakukan ketika seseorang akan meninggal.

Orang yang akan dijadikan mumi dipaksa untuk meminum cairan yang sangat asin. Barulah setelah ia meninggal, mayatnya dicuci dan diletakkan dalam posisi duduk, kemudian diletakkan di atas perapian. Tujuannya untuk mengeringkan seluruh cairan dalam tubuh.

Asap dari tembakau juga ditiupkan ke dalam mulut untuk mengeringkan organ di dalam tubuh. Proses terakhir dari mumifikasi ini, menggosokkan ramuan herbal ke seluruh tubuh dan kemudian meletakkannya ke sebuah peti mati yang terbuat dari kayu pinus. Mumi Kabayan banyak dimakamkan di gua-gua sepanjang lereng Gunung Kabayan, satu di antaranya adalah Gua Timbak. Proses mumifikasi berakhir pada abad ke-16 karena datangnya orang-orang Spanyol yang menjajah Filipina.

Mirisnya, ketika mumi ditemukan pada abad 20, banyak yang dicuri karena rongga gua tak terlindungi. Maka dari itu, kini mumi Kabayan masuk dalam jejeran 100 situs yang paling terancam punah di dunia. Setelah operasi penebangan dan pembersihan di wilayah Kabayan, lokasi gua banyak dikenal, akibatnya banyak penjarahan dan aksi vandalisme. Sebagian mumi api tetap berada di gua-gua dengan keamanan yang relatif kecil, namun ada juga yang diletakkan di sebuah museum kecil di Kabayan.

Pemerintah Filipina sedang gencar-gencarnya mengajarkan kesadaran budaya dan memperkenalkan warisan mumi Filipina ke seluruh dunia. Pemerintah mengetahui letak 50 hingga 80 mumi lainnya, namun masih lokasinya masih disembunyikan karena mereka takut akan vandalisme.

12. Pemakaman Chauchilla di Peru



Peru rupanya punya mumi yang tak kalah menyeramkan dari mumi Mesir. Bedanya, kebanyakan mumi di Peru ini sudah tersisa tulang belulang, tapi masih banyak rambut di tengkoraknya. Mumi Peru berada di Chauchilla atau sekitar 30 kilometer di sebelah selatan Kota Nazca. Bagi para turis, cukup mudah untuk melihat mumi tersebut seara langsung. Sebab, ada banyak operator tur di Peru yang menawarkan perjalanan ke sana. Chaucilla merupakan tempat pemakaman orang-orang yang dianggap suci dan diperkirakan sudah ada sejak tahun 600-700 Masehi.

Pemakaman mumi di Chauchilla mulai ditemukan sejak tahun 1920 oleh para arkeolog. Sayang, saat itu ada banyak perampok yang mencuri harta-harta dan mumi tersebut. Memang, suku-suku di Nazca selalu mengguburkan orang suci yang meninggal bersama artefak atau keramik emas. Meski begitu, hingga kini turis masih bisa melihat dari dekat mumi-mumi di Chauchilla. Diperkirakan, ada puluhan mumi di sana yang ada di tiap lubang-lubang besar di dalam tanah. Satu lubangnya, bisa terdapat dua sampai tiga mumi. Muminya pun ada yang berupa anak-anak.

Mumi di Peru diawetkan menggunakan getah resin dan dibungkus dengan kain katun. Lalu, diletakan begitu saja di atas tanah. Karena wilayah Chauchilla mayoritas adalah gurun yang panas, maka proses pengeringan dari mayat menjadi mumi pun tak berlangsung lama. Uniknya, beberapa mumi masih ada yang memiliki rambut di kepalanya. Kebanyakan berambut panjang dan ada beberapa yang masih terlihat jelas kulit serta kukunya yang masih menempel di badan. Meski begitu, mumi yang ada di sana kebanyakan sudah berupa tulang belulang saja. Mayat orang-orang yang dianggap suci tersebut dijadikan mumi sebagai tanda penghormatan.

Sejak tahun 1997, pemerintah Peru telah mengembalikan artefak dan keramik emas, serta tulang mumi ke pemakaman Chauchilla yang didapat dari para pencuri. Turis bisa melihat banyak tulang belulang dan tengkorak yang masih memiliki rambut dari dekat. Bulu kuduk dijamin akan berdiri
!

13. Buzludzha di Bulgaria



Monumen Buzludzha tidak ditempatkan secara acak. Lokasinya di tengah Shipka Pass menyaksikan serangkaian pertempuran terkenal antara pemberontak Bulgaria dan Kekaisaran Ottoman pada tahun 1868.
Bertahun-tahun kemudian selama Perang Rusia-Turki dari tahun 1877-78, sebuah pasukan kecil akhirnya menggulingkan Ottoman di Gunung Buzludzha, yang mengarah ke kemerdekaan Bulgaria.

Kemudian, pada 2 Agustus 1891, sekelompok pria bertemu di puncak untuk menciptakan Partai Buruh Sosial Demokrat Bulgaria, yang kemudian menjadi Partai Komunis Bulgaria.
Signifikansi historis dari situs ini membuat pemerintah menyetujui peringatan besar untuk merayakan perkembangan komunis Bulgaria. Pada tahun 1981, setelah hampir delapan tahun konstruksi, Monumen Buzludzha diresmikan.

Monumen raksasa itu terbuka untuk umum dan digunakan untuk pesta dan acara resmi sampai runtuhnya Uni Soviet yang mengakibatkan penutupannya pada tahun 1989.
Dibiarkan ke elemen, hanya butuh beberapa tahun tanpa pemeliharaan untuk itu menjadi rusak. Saat ini, meningkatnya jumlah pelancong pemberani membuat ziarah untuk menjelajahi tempat suci yang membusuk ini ke komunisme. Graffiti menutupi bagian luarnya, dengan slogan-slogan seperti "jangan lupakan masa lalu Anda" dan "nikmati komunisme" yang dilukis di pintu masuk, yang telah ditutup selama bertahun-tahun.
 

14. Kota Kematian di Rusia



Penduduk lokal percaya bahwa mereka yang memasuki 'kota kematian' di wilayah Kaukasus Utara ini tak akan pernah kembali. Namun, nekropolis dengan jenazah lebih dari 10 ribu orang ini adalah tujuan wisata. Salah satu tempat paling menyeramkan di Rusia, Dargavs - yang dikenal sebagai 'kota orang mati' - terletak di Republik Ossetia Utara-Alania di Kaukasus Utara.

Dragavs adalah nekropolis kuno yang terletak di lembah gunung yang indah namun sulit dicapai, tak jauh dari permukiman suku Dargav. Mayat lebih dari 10 ribu orang tersebar di sini di 97 makam di 'kota' tersebut. Meskipun orang-orang telah dimakamkan di nekropolis ini pada abad ke-14 hingga ke-18, beberapa mayat sangat awet bahkan beberapa masih memiliki daging hingga saat ini. Banyak mayat mengenakan pakaian dari zaman berbeda, barang-barang pribadi, serta hadiah anumerta dari kerabat mereka.
Beberapa pemakaman berbentuk bangunan tinggi dengan beberapa tingkat, sementara yang lain benar-benar terletak jauh di bawah permukaan. 

Diyakini bahwa ketika epidemi kolera menghancurkan Kaukasus pada abad ke-18, seluruh keluarga yang terkontaminasi mengasingkan diri di ruang bawah tanah agar tidak menulari orang lain, dan menunggu mati di sana. Pada abad ke-19, penduduk dari desa-desa di dekatnya meninggalkan lembah gunung dan pindah ke dataran, meninggalkan wilayah itu menjadi kota hantu.Sampai awal abad ke-20 tak ada yang berani membuka ruang bawah tanah karena mereka takut penyakit akan keluar.

15. Rumah Sakit Militer Beelitz-Heilstatten di Jerman



Selama perang dunia pertama dan kedua, rumah sakit ini digunakan militer Jerman. Adolf Hitler sembuh di rumah sakit ini pada 1916. Adolf Hitler pernah dirawat di rumah sakit ini saat Perang Dunia II, namun bukan itu yang membuatnya seram. Rumah Sakit Militer Beelitz-Heilstätten ini dulu merupakan yang paling mewah pada masanya, hingga akhirnya makin tak terawat dan ditutup pada tahun 1994.


Itulah beberapa 15 tempat-tempat terseram di dunia yang telah saya rangkum. Apa kalian sudah pernah mengujungin salah satunya?



Komentar

Postingan populer dari blog ini

15 Hantu Asal Indonesia Paling Terkenal! Seram dan Bikin Merinding!

Kisah Wanita Paling Seram di Jepang! Penasaran?

Inilah Kastil Terseram dan Angker di Dunia! Pernah Mengunjunginya?